Mitsubishi SpaceJet: Ambisi Jepang dalam Industri Penerbangan Regional

Mitsubishi SpaceJet, sebelumnya dikenal sebagai Mitsubishi Regional Jet (MRJ), adalah proyek ambisius olympus 1000 Jepang untuk memasuki pasar pesawat jet regional. Dikembangkan oleh Mitsubishi Aircraft Corporation, SpaceJet diharapkan menjadi pesaing utama bagi pesawat sekelasnya seperti Embraer E-Jet dan Bombardier CRJ.

Namun, setelah berbagai penundaan dan tantangan teknis, proyek ini akhirnya dibatalkan pada tahun 2023. Meskipun demikian, pengembangan SpaceJet tetap menjadi salah satu upaya paling signifikan Jepang dalam industri penerbangan modern.

Artikel ini akan membahas sejarah, spesifikasi, tantangan, serta dampak dari pembatalan Mitsubishi SpaceJet.


1. Sejarah dan Latar Belakang Mitsubishi SpaceJet

Jepang telah lama dikenal sebagai pemimpin industri teknologi dan otomotif, tetapi belum memiliki peran besar dalam industri penerbangan komersial global sejak pesawat turboprop YS-11 pada 1960-an.

Untuk mengubah keadaan ini, Mitsubishi Aircraft Corporation (anak perusahaan Mitsubishi Heavy Industries) mengumumkan proyek Mitsubishi Regional Jet (MRJ) pada tahun 2007.

Timeline Pengembangan:

📌 2007 – Mitsubishi mengumumkan proyek MRJ sebagai pesawat jet regional pertama buatan Jepang.
📌 2015 – MRJ melakukan penerbangan perdananya.
📌 2019 – MRJ di-rebranding menjadi Mitsubishi SpaceJet dengan desain yang lebih modern.
📌 2020 – Program mengalami penundaan akibat pandemi COVID-19.
📌 2023 – Mitsubishi resmi membatalkan proyek SpaceJet karena kesulitan finansial dan teknis.

Meskipun gagal mencapai produksi massal, proyek ini tetap menunjukkan kapasitas industri penerbangan Jepang dalam mengembangkan teknologi penerbangan modern.


2. Spesifikasi Mitsubishi SpaceJet

Mitsubishi SpaceJet awalnya dikembangkan dalam dua varian utama, yaitu SpaceJet M90 dan SpaceJet M100.

Spesifikasi SpaceJet M90 SpaceJet M100
Kapasitas Penumpang 76–92 kursi 65–88 kursi
Jangkauan Maksimal 3.380 km 3.220 km
Mesin Pratt & Whitney PW1200G Pratt & Whitney PW1200G
Kecepatan Maksimal Mach 0.78 Mach 0.78
Panjang Pesawat 35,8 m 34,5 m
Lebar Sayap 29,2 m 27,8 m

Keunggulan Desain SpaceJet:

✈️ Efisiensi Bahan Bakar – Menggunakan mesin Pratt & Whitney PW1200G yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
💺 Kenyamanan Penumpang – Kabin lebih luas dibanding pesaingnya, dengan konfigurasi kursi 2-2 tanpa kursi tengah.
🌍 Jangkauan Optimal – Cocok untuk rute penerbangan jarak menengah dengan efisiensi tinggi.


3. Tantangan yang Dihadapi Mitsubishi SpaceJet

Meskipun memiliki potensi besar, proyek SpaceJet menghadapi berbagai tantangan yang menghambat keberhasilannya.

A. Penundaan Berulang dan Masalah Teknis

🚧 Regulasi Penerbangan – SpaceJet mengalami kesulitan dalam mendapatkan sertifikasi dari FAA (Federal Aviation Administration) Amerika Serikat.
🔧 Desain yang Berubah-ubah – Beberapa kali modifikasi menyebabkan penundaan jadwal produksi.

B. Persaingan Ketat dalam Industri Jet Regional

🆚 Kompetitor Kuat – Mitsubishi harus bersaing dengan Embraer dan Airbus, yang telah lebih dulu menguasai pasar pesawat jet regional.
💰 Biaya Produksi Tinggi – Biaya pengembangan yang membengkak membuat program ini sulit untuk diteruskan.

C. Dampak Pandemi COVID-19

🛑 Turunnya Permintaan Pesawat – Maskapai mengalami krisis keuangan, sehingga pemesanan pesawat baru berkurang drastis.
✂️ Pemotongan Anggaran – Mitsubishi Heavy Industries harus mengurangi investasi di sektor penerbangan untuk mempertahankan stabilitas keuangan.


4. Pembatalan Proyek SpaceJet: Apa Dampaknya?

Setelah menginvestasikan lebih dari $9 miliar, Mitsubishi akhirnya menghentikan program SpaceJet pada Februari 2023.

Dampak bagi Industri Penerbangan Jepang:

Gagalnya Ambisi Jepang di Industri Jet Regional – Jepang harus kembali mencari strategi baru untuk memasuki industri ini.
⚙️ Transfer Teknologi – Ilmu dan pengalaman dari proyek ini tetap bisa digunakan dalam pengembangan teknologi penerbangan lainnya.
📉 Dampak Finansial bagi Mitsubishi – Kerugian besar yang dialami membuat Mitsubishi lebih fokus pada sektor pertahanan dan manufaktur lainnya.

Meskipun proyek ini tidak berhasil, SpaceJet tetap menjadi bukti inovasi dan upaya Jepang untuk bersaing dalam industri penerbangan global.


Mitsubishi SpaceJet adalah proyek pesawat jet regional pertama buatan Jepang, dengan harapan besar untuk menyaingi produsen global seperti Embraer dan Airbus. Sayangnya, penundaan berulang, masalah teknis, serta dampak pandemi COVID-19 menyebabkan pembatalan proyek ini pada tahun 2023.

Namun, pengembangan SpaceJet tetap menjadi langkah penting bagi industri penerbangan Jepang, dan teknologi yang dikembangkan dapat menjadi dasar bagi proyek penerbangan di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *